Bawaslu Kota Bima Ikuti Apel Siaga Pengawasan di Monumen Bumi Gora
|
Mataram, Jajaran Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bima dan Panwaslu Kecamatan Kota Bima mengikuti "Apel Siaga Pengawasan" yang digelar Bawaslu Provinsi NTB di Monumen Bumi Gora Mataram NTB, Sabtu (17/6/2023).
Ketua Bawaslu Kota Bima Muhaemin mengatakan, kehadiran jajaran Bawaslu dan Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Kota Bima dalam rangka konsolidasi pengawas pemilu dari 10 Kabupaten Kota se Provinsi NTB sebagai momentum untuk menyatukan hati dan pikiran dalam melaksanakan pengawasan pemilu 2024, untuk mewujudkan pemilu yang demokratis berintegritas dan bermartabat di Provinsi NTB.
Ada 32 personil dari Bawaslu Kota Bima yang mengikuti apel siaga ini. Ketua dan Anggota, Koordinator Sekretariat Bawaslu Kota Bima, Muhaemin, Idhar, Asrul Sani, dan Subhan. Ketua dan Anggota Panwascam serta Kepala Sekretariat dari 5 Kecamatan juga hadir dalam apel siaga pengawasan," kata Ketua Bawaslu Kota Bima.
Dirinya berharap usai apel siaga pengawasan ini, jajaran Pengawas Pemilu Kota Bima semakin terjaga soliditasnya, semangat dan riang gembira dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan tahapan penyelenggaraan pemilu 2024 di wilayah pengawasannya.
"Tugas kita kedepan semakin berat. Meski berat kita harus siap melaksanakan dengan penuh tanggung jawab," harap Muhaemin.
Ketua Bawaslu Provinsi NTB Itratip ST MT sebagai Inspektur Apel mengatakan, bahwa Apel Siaga Pengawasan adalah momentum penting dan bersejarah bagi keluarga besar Bawaslu Provinsi NTB. Momentum membangkitakan semangat soliditas dalam meneguhkan hati untuk mengawal tahapan penyelenggaraan pemilu 2024.
Selain itu momen Apel Siaga ini sebagai ajang konsolidasi pengawasan seluruh jajaran pengawas pemilu.
"Monumen Bumi Gora ini menjadi saksi sejarah bahwa Bawaslu dan jajaran Panwascam mulai dari Sape hingga Ampenan siap mengawal tahapan Pemilu 2024 ini dengan bahagia dan riang gembira. Mari kita kawal pemilu ini dengan semangat kebersamaan dan riang gembira" ajaknya.
Itratip juga mengingatkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi terkait sistem pemilu di Indonesia adalah proporsional terbuka. Itu artinya tantangan dalam penyelenggaraan pemilu kedepan semakin berat. Hal itu juga dikatakan para pegiat pemilu, para pakar politik dan pemerhati pemilu bahwa pemilu 2024 adalah pemilu yang berat dan kompleks. Karena selain tahapan Pemilu 2024 juga akan ada tahapan pemilihan sehingga ada irisan tahapan yang tentunya akan berimplikasi terhadap beban kerja jajaran Pengawas pemilu. Oleh karena itu jajaran pengawas pemilu harus siap menghadapi berbagai tantangan tersebut.
"Apapun tantangan yang dihadapai, kita harus memiliki komitmen dan semangat yang sama untuk menghadapi berbagai tantangan itu. Sebab peran pengawas pemilu sangat menentukan perwujudan pemilu yang demokratis dan berintegritas," ungkap Ketua Bawaslu Provinsi NTB.
Setelah pelaksanaan Apel Siaga Pengawasan dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) Bawaslu NTB dengan Kanwil Kemenag NTB serta deklarasi bersama yang disaksikan oleh seluruh peserta Apel dan tamu undangan yang hadir, dan merupakan awal dari kerjasama formal antara Bawaslu NTB dan Kanwil Kemenag NTB untuk bersinergi dalam mewujudkan pemilu bersih.
MoU tersebut berisikan kesepakatan antara kedua belah pihak untuk saling mendukung dalam mewujudkan pemilu bersih dengan menolak adanya kampanye di tempat ibadah dan lembaga pendidikan, pengawasan terhadap netralitas ASN, politisasi SARA, politik uang, dan Hoaks.
Apel siaga dihadiri perwakilan dari Pemrov NTB, Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, Polda NTB, Korem 162/ Wira Bhakti, Anggota Bawaslu Provinsi NTB, Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi NTB, Ketua KPU NTB, dan sejumlah undangan lainnya. Diikuti seluruh Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten Kota, Kasek/Korsek beserta staf Bawaslu Kabupaten Kota, Ketua dan Anggota serta Koordinator Sekretariat Panwaslu Kecamatan se Provinsi NTB. (Humas Bawaslu Kobi).
Foto By: Marwan's