Bawaslu Kota Bima Ikuti Sosialisasi Partisipatif Bawaslu Provinsi NTB
|
Kota Mataram, Koordinator Divisi Pengawasan, Hubungan Lembaga dan Hubungan Masyarakat Idhar, S. Sos mengikuti Sosialisasi Partisipatif Bawaslu Provinsi NTB, (17/02/2022) secara daring.
\n\n\n\nDalam kegiatan tersebut Bawaslu Provinsi NTB menggandeng tujuh perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta untuk terlibat dalam pengawasan partisipatif penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang.
\n\n\n\nKetua Bawaslu Provinsi NTB Muhammad Khuwailid mengatakan penyelenggaraan tahapan pemilu 2024 sudah mulai dilakukan, dengan penetapan hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 untuk Pemilu serentak 2024 dan 27 November 2024 untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
\n\n\n\nMuhammad Khuwalid menjelaskan dalam melakukan pengawasan pemilu 2024, metode pengawasan bersifat partisipatif tetap dilakukan. "Ini didasari oleh sebuah pertimbangan filosofis, bahwa penyelenggaraan pemilu itu bukan hanya milik penyelenggara saja, tetapi pemilu adalah milik seluruh masyarakat. Maka sistem kerja yang bersifat kolaboratif itu harus menjadi suatu keniscayaan. Penyelenggara pemilu tidak boleh menganggap diri paling paham terhadap pemilu, begitu pun para kontestannya," jelasnya.
\n\n\n\nKetua Bawaslu Provinsi NTB Muhammad Khuwailid memberi sambutan pada Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dan Penandatangan MoU Bawaslu NTB dan Tujuh Pergruan Tinggi di NTB\n\n\n\nDalam kesempatan itu, Khuwailid selaku ketua Bawaslu Provinsi NTB menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan tujuh rektor dari tujuh perguruan tinggi di Mataram.
\n\n\n\nKetujuh perguruan tinggi itu adalah Universitas Mataram (Unram), Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, Universitas Nahdlatul Wathan (UNW), Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA), dan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Mataram.
\n\n\n\n"MoU ini sendiri dibuat sebagai bentuk komitmen Bawaslu NTB dalam membangun budaya pengawasan pemilu partisipatif, khususnya bersama perguruan tinggi," katanya.
\n\n\n\nKeterlibatan lembaga pendidikan tinggi tersebut dalam pengawasan partisipatif pemilu merupakan hal pertama di Bawaslu NTB, dengan menyiapkan tempat magang atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik bagi para mahasiswa. "Yang kedua adalah pendidikan pemilih seperti Bawaslu bersama perguruan tinggi menjadi salah satu pengajar pada stadium general tentang pemilu partisipatif, sehingga ke depan kami berharap soal pemilu ini bisa menjadi salah satu materi ajar di perguruan tinggi, sehingga ke depan pemilu bisa menjadi alat agregasi bagi semua kepentingan yang ada, bukan lagi menjadi alat pemecah kebersamaan," ujarnya.
\n\n\n\n(Humas Bawaslu Kota Bima)
\n"